Gido, 4 Juni 2025 — Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Nias terus menggencarkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya donor darah. Hal ini dilakukan menyusul masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam kegiatan donor darah sukarela. Salah satu penyebab utama adalah masih adanya pemahaman keliru di tengah masyarakat yang menganggap bahwa mendonor darah dapat mengurangi nyawa atau memperpendek harapan hidup.
Ketua PMI Kabupaten Nias, Antonius S. Zai, saat ditemui di Markas PMI Kabupaten Nias, Jalan Pemuda No. 32, Desa Hiliweto Gido, Kecamatan Gido, Rabu (4/6), menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh elemen masyarakat dalam mengubah pola pikir yang keliru ini.
"Kami mengamati bahwa sebagian warga masih ragu untuk mendonor karena dipengaruhi oleh mitos yang tidak berdasar. Padahal, secara medis donor darah itu sangat aman dan justru memiliki manfaat besar, baik bagi pendonor maupun penerima. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh instansi pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi sosial untuk turut mengedukasi warga di lingkungan masing-masing," jelas Antonius.
Manfaat Donor Darah
Antonius menjelaskan bahwa donor darah bukan hanya menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan pendonor, antara lain:
- Menstimulasi pembentukan sel darah merah baru, yang membuat tubuh menjadi lebih segar dan sehat.
- Membantu menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah, karena darah yang didonorkan membuat tubuh menstabilkan kembali produksi darah secara alami.
- Mendeteksi penyakit lebih awal, karena sebelum mendonor, calon pendonor akan melalui pemeriksaan kesehatan sederhana seperti tekanan darah, kadar hemoglobin, dan skrining penyakit menular.
Tantangan di Lapangan
Meski PMI Kabupaten Nias telah secara aktif menggelar kegiatan donor darah, baik di desa-desa maupun instansi pemerintahan, namun partisipasi masih fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Kurangnya pemahaman tentang proses donor darah dan manfaatnya.
- Ketakutan yang tidak beralasan seperti kehilangan banyak darah atau menjadi lemas.
- Minimnya dukungan dari lingkungan sekitar dan kurangnya kampanye yang menyentuh semua lapisan masyarakat.
Langkah Strategis PMI Kabupaten Nias
Untuk mengatasi hal tersebut, PMI Kabupaten Nias terus meningkatkan perannya melalui berbagai langkah konkret, di antaranya:
- Mengadakan sosialisasi rutin di sekolah-sekolah, rumah ibadah, dan kantor-kantor pemerintah.
- Melibatkan relawan PMI dan pendonor aktif untuk berbagi pengalaman dan testimoni sebagai inspirasi bagi masyarakat.
- Menjalin kerja sama dengan instansi pemerintah dan swasta untuk memfasilitasi pelaksanaan kegiatan donor darah di berbagai wilayah, termasuk di daerah terpencil.
- Menyediakan fasilitas dan layanan donor darah yang nyaman, serta memastikan keamanan dan kebersihan selama proses berlangsung.
Ajakan untuk Seluruh Lapisan Masyarakat
Di akhir pernyataannya, Antonius S. Zai mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak hanya menjadi pendonor, tetapi juga menjadi duta kemanusiaan di lingkungan masing-masing.
"Donor darah adalah bentuk nyata dari solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Setetes darah yang kita berikan dapat menjadi harapan hidup bagi orang lain. Mari kita hilangkan rasa takut, mari kita lawan mitos yang menyesatkan, dan mari kita menjadi penyelamat bagi sesama," tegasnya.
PMI Kabupaten Nias akan terus menjalankan misi kemanusiaannya dengan semangat "Setetes Darah Anda, Harapan Bagi Sesama", dan berharap semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk menjadi pendonor sukarela.- ASZ